Wisata Banjarmasin
Rabu, 06 Februari 2013
Senin, 25 Mei 2009
Jembatan sebagai sarana penghubung
1. Jembatan Barito
Jembatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 1997 oleh Presiden Soeharto.
2.Jembatan Rumpiang
Jembatan Rumpiang sendiri memiliki total panjang bentang 753 meter dengan bentang utama sepanjang 200 meter menggunakan konstruksi pelengkung rangka baja. Pembangunan Jembatan Rumpiang dimulai sejak akhir tahun 2003, menggunakan dana baik dari APBN maupun APBD Kabupaten Barito Kuala dan Pemprov Kalimantan Selatan sebesar Rp174,5 miliar.
Minggu, 24 Mei 2009
Nanang dan Galuh Banjar
Nanang adalah istilah bahasa Banjar yang digunakan untuk sebutan seorang pemuda, sedangkan Galuh adalah sebutan untuk seorang gadis.Seperti halnya daerah lain, di Banjarmasin juga diadakan pemilihan Pemuda dan Gadis daerah, yaitu Pemilihan Galuh dan Nanang Banjar. Ajang ini biasanya diadakan bertepatan dengan Hari Jadi kota Banjarmasin tanggal 24 Agustus.
Nanang dan Galuh Banjar yang terpilih dari para remaja daerah ini dijadikan sebagai Duta Wisata Kota Banjarmasin yang bertugas menjadi wakil dalam mempromosikan kota Banjarmasin, khususnya wisata daerah.
foto di atas di download dari friendster Nanang Galuh
Banjarmasin Kota Seribu Sungai
Banyak kegiatan masyarakat yang dapat dilihat disepanjang aliran sungai seperti pasar/ pertokoan di tepi sungai dengan dermaga – dermaga perahu bermesin sebagai sarana untuk alat angkutan barang atau orang, aktifitas jual beli di PASAR TERAPUNG, dan tempat tinggal di atas air atau yang biasa disebut Rumah Lanting.
Sungai Martapura dengan pemandangan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin yang sangat indah dan menyusuri sungai Kuin dengan kehidupan Banjarmasin sehari – hari, juga dapat melewati Mesjid dan Komplek Makam Sultan Banjar, Pangeran Suriansyah dan Kampung Tradisional Banjar.
Hampir disetiap sudut perumahan
Melewati sungai kecil dan keluar menuju sungai besar, Sungai Barito dengan kegiatan pasar terapung tradisional dan juga warung/ toko terapung. Di tepi sungai Barito banyak terdapat industri kayu, baik skala besar maupun kecil milik masyarakat. Juga terdapat industri rakyat yang membuat perahu atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan Klotok.
Kondisi banyaknya sungai dan kehidupan asli masyarakatnya yang kental sekali dengan kehidupan airnya, menjadikan
Jumat, 22 Mei 2009
Wisata Religi

Mesjid Al-Karomah
Mesjid yang terletak di kota Martapura (sekitar 1 jam perjalanan dari Banjarmasin) kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini membuatku jatuh cinta dengan arsitekturnya juga ornamen - ornamen bangunannya.
Sebelumnya aku memang belum pernah kesana walaupun masih satu propinsi dengan tempat tinggalku, dan hanya melihatnya ketika melintasi kota Martapura saja saat aku bepergian ke Kalimantan Tengah atau pas aku akan pulang kampung ke Tanjung Tabalong. Aku penasaran saat salah satu stasiun TV menayangkan adzan Maghrib dan Mesjid Al-Karomah Martapura sebagai Mesjid yang termasuk di dalamnya.
Pada suatu ketika aku ada urusan ke Martapura dan ku sempatkan untuk shalat Maghrib disana. ALLAHU AKBAR..... aku tidak henti-hentinya mengucapkan takbir ketika masuk kedalamnya. Keindahan mesjidnya juga suasana kota santri terasa banget. Rasanya segala beban hidup seakan akan hilang seketika. Dalam hatiku berkata mesjid disini aja sudah indah seperti ini bagaimana dengan Masjidil Haram ya........

Alhamdulilah niatku untuk beribadah di mesjid ini bisa kesampaian. Ya Allah... panjangkan lah umurku untuk bisa selalu beribadah di mesjid ini.


