Senin, 25 Mei 2009

Jembatan sebagai sarana penghubung

Banjarmasin dikenal sebagai Kota Seribu Sungai karena banyaknya sungai – sungai yang mengaliri kota ini dan digunakan sebagai salah satu sarana oleh masyarakatnya. Karena banyaknya sungai tersebut maka diperlukan pula jembatan untuk menyambung jalan sebagai sarana transportasi darat. Panjang dan bentuknya jembatan pun beragam menyesuaikan lebar dari sungai – sungai tersebut. Adapun jembatan – jembatan yang terpanjang di kota ini beberapa diantaranya adalah :

1. Jembatan Barito

Jembatan Barito adalah jembatan yang membelah Sungai Barito di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter yang melintasi Sungai Barito selebar 800 meter dan pulau kecil (Pulau Bakut) selebar 200 meter. Jembatan ini terdiri dari jembatan utama sepanjang 902 meter, dan jembatan pendekat 180 meter, dengan lebar 10,37 meter. Ketinggian ruang bebas jembatan utama 15 - 18 meter, sehingga bisa digunakan untuk lalu lintas perairan.
Jembatan ini pertama kali diresmikan pada tahun 1997 oleh Presiden Soeharto.


2.Jembatan Rumpiang

Jembatan Rumpiang adalah jembatan yang membentang di atas sungai Barito, kota Marabahan, kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 25 April 2008. Dengan hadirnya jembatan tersebut akan memperlancar arus lalu lintas dari Kota Marabahan menuju Banjarmasin dan sebaliknya yang sebelumnya harus menggunakan kapal feri untuk menyeberangi Sungai Barito.
Jembatan Rumpiang sendiri memiliki total panjang bentang 753 meter dengan bentang utama sepanjang 200 meter menggunakan konstruksi pelengkung rangka baja. Pembangunan Jembatan Rumpiang dimulai sejak akhir tahun 2003, menggunakan dana baik dari APBN maupun APBD Kabupaten Barito Kuala dan Pemprov Kalimantan Selatan sebesar Rp174,5 miliar.

Minggu, 24 Mei 2009

Nanang dan Galuh Banjar

Nanang adalah istilah bahasa Banjar yang digunakan untuk sebutan seorang pemuda, sedangkan Galuh adalah sebutan untuk seorang gadis.
Seperti halnya daerah lain, di Banjarmasin juga diadakan pemilihan Pemuda dan Gadis daerah, yaitu Pemilihan Galuh dan Nanang Banjar. Ajang ini biasanya diadakan bertepatan dengan Hari Jadi kota Banjarmasin tanggal 24 Agustus.

Nanang dan Galuh Banjar yang terpilih dari para remaja daerah ini dijadikan sebagai Duta Wisata Kota Banjarmasin yang bertugas menjadi wakil dalam mempromosikan kota Banjarmasin, khususnya wisata daerah.


foto di atas di download dari friendster Nanang Galuh

Banjarmasin Kota Seribu Sungai

Kota Banjarmasin adalah ibukota Provinsi Kalimantan Selatan yang dilalui oleh banyak baik yang besar maupun yang kecil. Salah satu kegiatan wisata yang paling menarik adalah menyusuri sungai sambil melihat kehidupan masyarakat kota Banjarmasin yang berada di pinggiran sungai.

Banyak kegiatan masyarakat yang dapat dilihat disepanjang aliran sungai seperti pasar/ pertokoan di tepi sungai dengan dermaga – dermaga perahu bermesin sebagai sarana untuk alat angkutan barang atau orang, aktifitas jual beli di PASAR TERAPUNG, dan tempat tinggal di atas air atau yang biasa disebut Rumah Lanting.



Sungai Martapura dengan pemandangan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin yang sangat indah dan menyusuri sungai Kuin dengan kehidupan Banjarmasin sehari – hari, juga dapat melewati Mesjid dan Komplek Makam Sultan Banjar, Pangeran Suriansyah dan Kampung Tradisional Banjar.

Hampir disetiap sudut perumahan kota terdapat mesjid dan musholla, hingga kota Banjarmasin juga disebut sebagai Kota Seribu Mesjid dengan kehidupan dan kultur agama yang kuat.

Melewati sungai kecil dan keluar menuju sungai besar, Sungai Barito dengan kegiatan pasar terapung tradisional dan juga warung/ toko terapung. Di tepi sungai Barito banyak terdapat industri kayu, baik skala besar maupun kecil milik masyarakat. Juga terdapat industri rakyat yang membuat perahu atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan Klotok.

Kondisi banyaknya sungai dan kehidupan asli masyarakatnya yang kental sekali dengan kehidupan airnya, menjadikan kota Banjarmasin disebut sebagai Kota Seribu Sungai.

Jumat, 22 Mei 2009

Wisata Religi


Mesjid Al-Karomah

Mesjid yang terletak di kota Martapura (sekitar 1 jam perjalanan dari Banjarmasin) kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan ini membuatku jatuh cinta dengan arsitekturnya juga ornamen - ornamen bangunannya.

Sebelumnya aku memang belum pernah kesana walaupun masih satu propinsi dengan tempat tinggalku, dan hanya melihatnya ketika melintasi kota Martapura saja saat aku bepergian ke Kalimantan Tengah atau pas aku akan pulang kampung ke Tanjung Tabalong. Aku penasaran saat salah satu stasiun TV menayangkan adzan Maghrib dan Mesjid Al-Karomah Martapura sebagai Mesjid yang termasuk di dalamnya.


Pada suatu ketika aku ada urusan ke Martapura dan ku sempatkan untuk shalat Maghrib disana. ALLAHU AKBAR..... aku tidak henti-hentinya mengucapkan takbir ketika masuk kedalamnya. Keindahan mesjidnya juga suasana kota santri terasa banget. Rasanya segala beban hidup seakan akan hilang seketika. Dalam hatiku berkata mesjid disini aja sudah indah seperti ini bagaimana dengan Masjidil Haram ya........


Alhamdulilah niatku untuk beribadah di mesjid ini bisa kesampaian. Ya Allah... panjangkan lah umurku untuk bisa selalu beribadah di mesjid ini.